Jumat, 20 Januari 2017

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN EKSKRESI (PEMERIKSAAN URIN)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
EKSKRESI (PEMERIKSAAN URIN)
Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktikum fisiologi hewan yang di ampu oleh Siti Nurkamilah M.Pd.
Kelompok 5
3B      
Mia Ratnasari              (14541053)
Siti Solihah                  (14541055)
Sofi Yulianti               (14541056)
Hasni safitri                 (14542001)
Muhamad Hasanudin (14542004)
Ajeng Nur Aropah      (14542000)
Neng Ulpah Hasanah  (14542039)


LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) GARUT
2017

A.    Judul
Ekskresi (Pemeriksaan Urin)
B.     Tujuan
1.      Glukosa , dalam urin yaitu untuk membuktikan ada tidaknya glukosa dalam urin
2.      Albumin ,dalam urin yaitu untuk membuktikan ada tidaknya albumin dalam urin (haller ‘ snitric asid test )
3.      chlorida , dalam urin yaitu untuk membuktikan ada tidaknya  chlorida dalam urin
4.      ammonia dalam urin yaitu agar dapat mengenal bau ammonia dan hasil penguraian urea dalam urin
C.    Alat dan Bahan
1.      Alat dan bahan  yang digunakan pada praktikum glukosa dalam urine :
No
Nama Alat atau bahan
Gambar
1.       
Larutan benedict’s

2.       
Tabung reaksi

3.       
Pipet

4.       
Sampel urine

2.      Alat dan bahan  yang digunakan pada praktikum albumin dalam urine :
No
Nama Alat atau bahan
Gambar
1.       
Asam nitrit pekat

2.       
Tabung reaksi

3.       
Pipet

4.       
Sampel urine


3.      Alat dan bahan  yang digunakan pada praktikum chlorida dalam urine :
No
Nama Alat atau bahan
Gambar
5.       
Larutan NaOH


6.       
Tabung reaksi

7.       
Pipet

8.       
Sampel urine


4.      Alat dan bahan  yang digunakan pada praktikum amnonia dalam urine :
No
Nama Alat atau bahan
Gambar
9.       
Lampu spirtus

10.   
Tabung reaksi

11.   
Pipet

12.   
Sampel urine


D.    Cara kerja
a.       Glukosa dalam urine
§  Mendidihkan 5 ml larutan Benedict’s dalam tabung reaksi
§  Menambahkan 8 tetes urine ke dalam larutan tadi dan dipanaskan lagi selama 1-2 menit kemudian biarkan larutan tersebut sampai dingin
§  Mengamati adanya perubahan warna (endapan) yang terjadi, bila:hijau :kadar glukosa 1%, orange : kadar glukosa 2 % dan kuning : kadar glukosa 5 %
b.      Albumin dalam urine
§  Memasukan 5 ml asam nitrit pekat ke dalam tabung reaksi
§  Memiringkan tabung reaksi kemudian menetesi urine dengan mempergunakan pipet secara perlahan-lahan sehingga secara perlahan-lahan urine turun melalui sepanjang tabung
§  Bila urine mengandung albumin maka akan tetlihat adanya cincin berwarna putih yang terdapat pada daerah kontak urine dan asam nitrit
c.       Chloride dan urine
§  Memasukan 5 ml urine ke dalam tabung reaksi kemudian menetesi dengan larutan NaOH sebanyak beberapa tetes
§  Mengmati perubahan yang terjadi, jika ada endapan putih berarti menunjukan adanya chloride radikal
d.      Ammonia dalam urine
§  Memasukan 1 ml urine ke dalam tabung reaksi
§  Memanaskan urine tersebut dengan lampu spirtus
§  Mencium bau urine setelah dipanaskan
E.     Landasan Teori
Ginjal merupakan alat pengeluaran yang paling utama di dalam tubuh manusia. Sepanjang ginjal atau buah pinggang yang berwarna merah ini terletak pada dinding posterior abdomen, terutama daerah lumbal disebelah kanan da kiri tulang belakang. Ginjal dilapisi lapisan lemak yang tebal dibelakang peritonem, ginjal berbentuk seperti biji kacang dan sisi dalamnya atau hilum menghadap ke tulang punggung. Buah pinggang terbagi atas dua lapisan, lapisan luar disebut korteks yang mengandung alat penyaring yang disebut nefron; sedangkan lapisan ginjal sebelah dalam disebut medulla/ sumsum ginjal yang mengandung banyak pembuluh-pembuluh tubula pengumpul hasil eksresi. Tubula ini bermuara pada tonjolan papilla di ruang ginjal yang disebut pelvis renalis.
Proses pembentukan urine dimulai dengan penyaringan yang terjadi di badan malphigi, di dalam badan ini glomerulus dikelilingi oleh kapsula Bowman. Daerah dalam glomerulus yang mengandung air, garam gula serta zat lain ( kecuali yang bermolekul besar seperti sel darah dan molekul protein ) mengalami penyaringan. Filtrate masuk ke dalam kapsula bowman menjadi filtrate glomerulus. Proses ini disebabkan oleh tekanan serta dipengaruhi oleh pengerutan dan pengembangan arteriol yang menuju dan meninggalkan glomerulus. Pengerutan arteriol yang menuju glomerulus (arteriol-aferent) akan menambah jumlah filtrate dan selalu diikuti oleh pengembangan arteriol yang meninggalkan glomerulus,. Filtrate glomerulus ini masih mengandung zat-zat yang diperlukan oleh tubuh seperti glukosa, garam-garam dan asam amino. Dari glomerulus, filtrat ini dibawa melalui tubulus kontorti yang dikelilingi  oleh pembuluh darah, di dalm tubulus ini terjadi reabsorbsi zat-zat yang masih berguna. Setelah reabsorbsi ini maka kadar urea menjadi lebih tinggi, maka terbentuklah filtrat tubulus, dalam filtrate tubulus masih terdapat zat-zat yang sementara tidak berguna lagi. Setelah proses ini barulah terbentuk urine yang dikumpulkan melalui tubula ke pelvis renalis. Dari tiap-tiap ginjal, urine dikeluarkan oleh pembuluh ureter ke kandung urine (vesica urinaria) kemudian melalui uretra dikeluarkan dari tubuh. Kmposisi urine terdiri dari air, urea asam urat, amoniak, kalium, chloride dan fasfat.
Urine mengandung:
a.       Urine, asam urine, amoniak yang merupakan sisa pembakaran protein.
b.      Zat warna empedu yang memberikan warna kuning pada urine.
c.       Zat yang berlebihan di dalam darah, misalnya vitamin C, obat-obatan, hormon. Jika di dalam urine terdapat banyak hal ini menunjukan garam-garam terutama NaCl
F.     Hasil


NO

Uji Kandungan

Larutan yang digunakan

Terjadinya perubahan warna

Sifat dari Perubahan warna
1.
Glukosa
5 ml larutan benedict & 8 tetes urine


Warna Biru
Ke dua sampel urine yang digunakan berubah menjadi warna biru, sehingga urine tersebut bagus karena tidak mengandung glukosa.
2.
Albumin
5 ml asam nitrit pekat + 8 tetes urine



   Cincin warna kuning dan tidak ada cincin
Kedua sampel urine tidak membentuk cincin warna putih sehingga urine tersebut bagus karena tidak menganung albumin
3.
Clorida
Larutan NaOH dan 5 ml urine



terdapat serbuk putih
Kedua sampel urin membentuk serbuk putih sehingga urine bagus karena mengandung clorida
4.
Amoniak
 5 ml urine
         


 Bau Pesing
Ketika urine dipanaskan urine tersebut mengeluarkan uap bau pesing ketika d cium sehingga urine tersebut bagus karena mengandung ammonia

G.    Pembahasan
1.       Pada percobaan pertama untuk uji kandungan glukosa
Dari hasil percobaan mengenai kadar glukosa dalam urine, kita dapat mengetahui adanya kadar-kadar glukosa yang berbeda dari setiap urine. Urine yang digunakan oleh kelompok kami kedua nya  didapat warna biru setelah dilakukan pemanasan dengan mencampurkan 5 ml larutan benedict dan urine. Ini menunjukan bahwa urine tersebut tidak mengandung glukosa. Jika berubah warna menjadi hijau, merah, orange dan kuning maka urine tersebut mengandung glokosa.
·        Berwarna Hijau : memiliki kadar glukosa sebanyak 1 %
·        Berwarna Merah : memiliki kadar glukosa sebanyak 1,5 %
·        Berwarna Orange : memiliki kadar glukosa sebanyak 2 %
·        Berwarna Kuning : memiliki kadar glukosa sebanyak 5 %
 Tinggi rendahnya kadar glukosa dalam urine biasanya dipengaruhi oleh banyaknya gula atau glukosa yang dikonsumsi. Makin banyak gula yang di konsumsi, maka akan semakin tinggi kadar glukosa yang ada dalam urine. Sebaliknya, jika sedikit mengkonsumsi gula maka akan semakin sedikit juga kadar glukosa dalam urine tersebut. Bahwa mengkonsumsi  gula secara berlebih akan menimbulkan berbagai penyakit seperti gagal ginjal dan batu ginjal.
2.      Pada percobaan pertama untuk uji kandungan albumin
Dari hasil praktikum yang kami lakukan yaitu tentang albumin dalam urine, hasilnya pada kedua sampelurine tidak ada cicin berwarna putih pada tabung reaksi, hal ini bertanda bahwa tidak ada kandungan albumin pada urine yang kita amati. Organ yang menghasilkan albumin yaitu terdapat pada ginjal.

3.      Pada percobaan pertama untuk uji kandungan chlorida
Untuk uji  chlorida menggunakan larutan NaOH  dikarenakan AgNO3 tidak ada,  5 ml NaOH  dicampurkan dengan urine 4-5 tetes sehingga terdapat adanya endapan atau gumpalan putih yang artinya menunjukkan hasil positif terhadap uji klorida atau mengandung klorida sehingga urine yang digunakan oleh kelompok kami bagus.
Klorida yang terdapat dalam urine berasal dari garam-garam yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan misalnya NaCl yang kemudian dalam cairan tubuh akan terurai menjadi ion-ion, oleh karena itu klorida terdapat dalam urin. Dalam tubuh NaCl diuraikan menjadi Na+ dan Cl-. Na+ difiltrasi dalam jumlah besar tetapi ia akan mengalami transpor secara aktif disemua bagian nefron kecuali pada bagian ansa Henle yang tipis. Dalam keadaan normal, 96% – 99% Na+ yang difiltrasi akan direabsorpsi. Sedangkan ion Cl- diabsorpsi secara pasif di bagian tubulus kontortus distal dan terjadi sekresi aktif ion Cl- di bagian lengkung henle. Klorida selalu terdapat dalam urin, pada filtrasi molekul-molekul kecil seperti glukosa dan garam mineral direabsorpsi melalui transport aktif. Kelebihan NaCl yang dihasilkan dari proses augmentasi dikeluarkan lewat urine dalam bentuk ion Cl- dan Na+ . Pengeluaran NaCl tergantung pada banyaknya NaCl yang masuk. Reaksi yang terjadi
NaCl → Na+ + Cl- AgNO3 + NaCl → AgCl + NaNO3.
4.      Pada percobaan pertama untuk uji kandungan chloride
Amoniak  merupakan senyawa kimia yang memiliki lambang NH4, bau amoniak ini sangat menyengat.
Untuk uji Amoniak menggunakan urine sebanyak 1 ml kemudian dipanaskan diatas spirtus lalu sambil mencium bau urine tersebut dengan cara dikipas-kipas pada atas tabung reaksi sehingga bau amoniaknya dapat tercium. Mengandung amoniak yang tinggi karena pada saat percobaan didapatkan bau amoniak atau bau pesing yang kuat.
H.    Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah kelompok kami lakukan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala penyakit pada kedua  urine dengan kondisi ginjal yang baik. Urine yang di gunakan oleh kelompok kami berasal dari dua orang kelompok kami sendiri.
Untuk uji pertama kandungan glukosa menghasilkan kedua sampel urine menghasiljawarna biru Ini menunjukan bahwa urine tersebut tidak mengandung glukosa. Jika berubah warna menjadi hijau, merah, orange dan kuning maka urine tersebut mengandung glokosa.
Uji kandungan albumin, pengujian ini menggunakan larutan asam nitrat, hasil yang didapat dari urine yang digunakan tidak terbentuk cincin putih pada permukaan urin. Ini menandakan bahwa urine yang digunakan tidak mengandung albumin dan pemilik urine tersebut sehat.
Untuk uji  chlorida terdapat adanya endapan atau gumpalan putih yang artinya menunjukkan hasil positif terhadap uji klorida atau mengandung klorida sehingga urine yang digunakan oleh kelompok kami bagus.
Untuk uji Amoniak mengandung amoniak yang tinggi karena pada saat percobaan didapatkan bau amoniak atau bau pesing yang kuat. Amoniak bersifat racun, amoniak merupakan hasil deaminasi asam amino sehingga harus segera diubah menjadi urea dan dikeluarkan dari tubuh melalui urin.






Daftar pustaka
Ganong. 2003. Fisiologi Kedokteran. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Winarno, F.G. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : PT. Gramedia.
Sadikin, Mohammad, dkk. 2001. Biokimia Eksperimen Laboratorium. Widya Medika, Jakarta.
Sirajuddin, Saifuddin. 2011. Penuntun Pratikum Biokimia. UNHAS, Makassar.
Cambell,Neil A, Reece dan Michell. 2007. Biologi jilid I edisi kelima. Jakarta: PT. Erlangga .

lampiran foto 










Tidak ada komentar:

Posting Komentar