LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
EKSKRESI (PEMERIKSAAN URIN)
Di
ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah praktikum fisiologi hewan
yang di ampu oleh Siti Nurkamilah M.Pd.
Kelompok
5
3B
Mia
Ratnasari (14541053)
Siti
Solihah (14541055)
Sofi
Yulianti (14541056)
Hasni
safitri (14542001)
Muhamad
Hasanudin (14542004)
Ajeng
Nur Aropah (14542000)
Neng
Ulpah Hasanah (14542039)
LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN (STKIP) GARUT
2017
A.
Judul
Ekskresi
(Pemeriksaan Urin)
B.
Tujuan
1. Glukosa
, dalam urin yaitu untuk membuktikan ada tidaknya glukosa dalam urin
2. Albumin
,dalam urin yaitu untuk membuktikan ada tidaknya albumin dalam urin (haller ‘
snitric asid test )
3. chlorida
, dalam urin yaitu untuk membuktikan ada tidaknya chlorida dalam urin
4. ammonia
dalam urin yaitu agar dapat mengenal bau ammonia dan hasil penguraian urea
dalam urin
C.
Alat
dan Bahan
1. Alat
dan bahan yang digunakan pada praktikum
glukosa dalam urine :
No
|
Nama
Alat atau bahan
|
Gambar
|
1.
|
Larutan
benedict’s
|
|
2.
|
Tabung
reaksi
|
|
3.
|
Pipet
|
|
4.
|
Sampel
urine
|
2. Alat
dan bahan yang digunakan pada praktikum
albumin dalam urine :
No
|
Nama
Alat atau bahan
|
Gambar
|
1.
|
Asam
nitrit pekat
|
|
2.
|
Tabung
reaksi
|
|
3.
|
Pipet
|
|
4.
|
Sampel
urine
|
3. Alat
dan bahan yang digunakan pada praktikum
chlorida dalam urine :
No
|
Nama
Alat atau bahan
|
Gambar
|
5.
|
Larutan NaOH
|
|
6.
|
Tabung
reaksi
|
|
7.
|
Pipet
|
|
8.
|
Sampel
urine
|
4. Alat
dan bahan yang digunakan pada praktikum
amnonia dalam urine :
No
|
Nama
Alat atau bahan
|
Gambar
|
9.
|
Lampu
spirtus
|
|
10.
|
Tabung
reaksi
|
|
11.
|
Pipet
|
|
12.
|
Sampel
urine
|
D.
Cara
kerja
a. Glukosa
dalam urine
§ Mendidihkan
5 ml larutan Benedict’s dalam tabung reaksi
§ Menambahkan
8 tetes urine ke dalam larutan tadi dan dipanaskan lagi selama 1-2 menit
kemudian biarkan larutan tersebut sampai dingin
§ Mengamati
adanya perubahan warna (endapan) yang terjadi, bila:hijau :kadar glukosa 1%,
orange : kadar glukosa 2 % dan kuning : kadar glukosa 5 %
b. Albumin
dalam urine
§ Memasukan
5 ml asam nitrit pekat ke dalam tabung reaksi
§ Memiringkan
tabung reaksi kemudian menetesi urine dengan mempergunakan pipet secara
perlahan-lahan sehingga secara perlahan-lahan urine turun melalui sepanjang
tabung
§ Bila
urine mengandung albumin maka akan tetlihat adanya cincin berwarna putih yang
terdapat pada daerah kontak urine dan asam nitrit
c. Chloride
dan urine
§ Memasukan
5 ml urine ke dalam tabung reaksi kemudian menetesi dengan larutan NaOH
sebanyak beberapa tetes
§ Mengmati
perubahan yang terjadi, jika ada endapan putih berarti menunjukan adanya
chloride radikal
d. Ammonia
dalam urine
§ Memasukan
1 ml urine ke dalam tabung reaksi
§ Memanaskan
urine tersebut dengan lampu spirtus
§ Mencium
bau urine setelah dipanaskan
E.
Landasan
Teori
Ginjal merupakan alat pengeluaran yang
paling utama di dalam tubuh manusia. Sepanjang ginjal atau buah pinggang yang
berwarna merah ini terletak pada dinding posterior abdomen, terutama daerah
lumbal disebelah kanan da kiri tulang belakang. Ginjal dilapisi lapisan lemak
yang tebal dibelakang peritonem, ginjal berbentuk seperti biji kacang dan sisi
dalamnya atau hilum menghadap ke tulang punggung. Buah pinggang terbagi atas
dua lapisan, lapisan luar disebut korteks yang mengandung alat penyaring yang
disebut nefron; sedangkan lapisan ginjal sebelah dalam disebut medulla/ sumsum
ginjal yang mengandung banyak pembuluh-pembuluh tubula pengumpul hasil eksresi.
Tubula ini bermuara pada tonjolan papilla di ruang ginjal yang disebut pelvis
renalis.
Proses pembentukan urine dimulai dengan
penyaringan yang terjadi di badan malphigi, di dalam badan ini glomerulus
dikelilingi oleh kapsula Bowman. Daerah dalam glomerulus yang mengandung air,
garam gula serta zat lain ( kecuali yang bermolekul besar seperti sel darah dan
molekul protein ) mengalami penyaringan. Filtrate masuk ke dalam kapsula bowman
menjadi filtrate glomerulus. Proses ini disebabkan oleh tekanan serta dipengaruhi
oleh pengerutan dan pengembangan arteriol yang menuju dan meninggalkan
glomerulus. Pengerutan arteriol yang menuju glomerulus (arteriol-aferent) akan
menambah jumlah filtrate dan selalu diikuti oleh pengembangan arteriol yang
meninggalkan glomerulus,. Filtrate glomerulus ini masih mengandung zat-zat yang
diperlukan oleh tubuh seperti glukosa, garam-garam dan asam amino. Dari glomerulus,
filtrat ini dibawa melalui tubulus kontorti yang dikelilingi oleh pembuluh darah, di dalm tubulus ini
terjadi reabsorbsi zat-zat yang masih berguna. Setelah reabsorbsi ini maka
kadar urea menjadi lebih tinggi, maka terbentuklah filtrat tubulus, dalam filtrate
tubulus masih terdapat zat-zat yang sementara tidak berguna lagi. Setelah proses
ini barulah terbentuk urine yang dikumpulkan melalui tubula ke pelvis renalis. Dari
tiap-tiap ginjal, urine dikeluarkan oleh pembuluh ureter ke kandung urine
(vesica urinaria) kemudian melalui uretra dikeluarkan dari tubuh. Kmposisi urine
terdiri dari air, urea asam urat, amoniak, kalium, chloride dan fasfat.
Urine mengandung:
a. Urine,
asam urine, amoniak yang merupakan sisa pembakaran protein.
b. Zat
warna empedu yang memberikan warna kuning pada urine.
c. Zat
yang berlebihan di dalam darah, misalnya vitamin C, obat-obatan, hormon. Jika di
dalam urine terdapat banyak hal ini menunjukan garam-garam terutama NaCl
F.
Hasil
NO
|
Uji Kandungan
|
Larutan yang digunakan
|
Terjadinya perubahan warna
|
Sifat dari Perubahan warna
|
1.
|
Glukosa
|
5 ml larutan benedict & 8 tetes urine
|
Warna Biru
|
Ke dua sampel urine yang digunakan berubah menjadi warna biru, sehingga
urine tersebut bagus karena tidak mengandung glukosa.
|
2.
|
Albumin
|
5 ml asam nitrit pekat + 8 tetes urine
|
Cincin warna kuning dan tidak ada cincin
|
Kedua sampel urine tidak membentuk cincin warna putih sehingga urine
tersebut bagus karena tidak menganung albumin
|
3.
|
Clorida
|
Larutan NaOH dan 5 ml urine
|
terdapat serbuk putih
|
Kedua sampel urin membentuk serbuk putih sehingga urine bagus karena
mengandung clorida
|
4.
|
Amoniak
|
5 ml urine
|
Bau Pesing
|
Ketika urine dipanaskan urine tersebut mengeluarkan uap bau pesing
ketika d cium sehingga urine tersebut bagus karena mengandung ammonia
|
G.
Pembahasan
1.
Pada percobaan pertama untuk uji kandungan
glukosa
Dari hasil percobaan mengenai kadar glukosa dalam
urine, kita dapat mengetahui adanya kadar-kadar glukosa yang berbeda dari
setiap urine. Urine yang digunakan oleh kelompok kami kedua nya didapat warna biru setelah dilakukan
pemanasan dengan mencampurkan 5 ml larutan benedict dan urine. Ini menunjukan
bahwa urine tersebut tidak mengandung glukosa. Jika berubah warna menjadi
hijau, merah, orange dan kuning maka urine tersebut mengandung glokosa.
· Berwarna Hijau : memiliki kadar glukosa
sebanyak 1 %
· Berwarna Merah : memiliki kadar glukosa
sebanyak 1,5 %
· Berwarna Orange : memiliki kadar glukosa
sebanyak 2 %
· Berwarna Kuning : memiliki kadar
glukosa sebanyak 5 %
Tinggi rendahnya kadar glukosa dalam urine
biasanya dipengaruhi oleh banyaknya gula atau glukosa yang dikonsumsi. Makin
banyak gula yang di konsumsi, maka akan semakin tinggi kadar glukosa yang ada
dalam urine. Sebaliknya, jika sedikit mengkonsumsi gula maka akan semakin
sedikit juga kadar glukosa dalam urine tersebut. Bahwa mengkonsumsi gula secara berlebih akan menimbulkan
berbagai penyakit seperti gagal ginjal dan batu ginjal.
2.
Pada
percobaan pertama untuk uji kandungan albumin
Dari hasil praktikum yang kami lakukan yaitu tentang
albumin dalam urine, hasilnya pada kedua sampelurine tidak ada cicin berwarna
putih pada tabung reaksi, hal ini bertanda bahwa tidak ada kandungan albumin
pada urine yang kita amati. Organ yang menghasilkan albumin yaitu terdapat pada
ginjal.
3.
Pada
percobaan pertama untuk uji kandungan chlorida
Untuk uji chlorida menggunakan larutan NaOH dikarenakan AgNO3 tidak ada, 5 ml NaOH dicampurkan dengan urine 4-5 tetes sehingga
terdapat adanya endapan atau gumpalan putih yang artinya menunjukkan hasil
positif terhadap uji klorida atau mengandung klorida sehingga urine yang
digunakan oleh kelompok kami bagus.
Klorida yang terdapat dalam urine
berasal dari garam-garam yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan misalnya
NaCl yang kemudian dalam cairan tubuh akan terurai menjadi ion-ion, oleh karena
itu klorida terdapat dalam urin. Dalam tubuh NaCl diuraikan menjadi Na+ dan
Cl-. Na+ difiltrasi dalam jumlah besar tetapi ia akan mengalami transpor secara
aktif disemua bagian nefron kecuali pada bagian ansa Henle yang tipis. Dalam
keadaan normal, 96% – 99% Na+ yang difiltrasi akan direabsorpsi. Sedangkan ion
Cl- diabsorpsi secara pasif di bagian tubulus kontortus distal dan terjadi
sekresi aktif ion Cl- di bagian lengkung henle. Klorida selalu terdapat dalam
urin, pada filtrasi molekul-molekul kecil seperti glukosa dan garam mineral
direabsorpsi melalui transport aktif. Kelebihan NaCl yang dihasilkan dari
proses augmentasi dikeluarkan lewat urine dalam bentuk ion Cl- dan Na+ .
Pengeluaran NaCl tergantung pada banyaknya NaCl yang masuk. Reaksi yang terjadi
NaCl
→ Na+ + Cl- AgNO3 + NaCl → AgCl + NaNO3.
4.
Pada
percobaan pertama untuk uji kandungan chloride
Amoniak
merupakan senyawa kimia yang memiliki lambang NH4, bau amoniak ini
sangat menyengat.
Untuk uji Amoniak menggunakan urine sebanyak
1 ml kemudian dipanaskan diatas spirtus lalu sambil mencium bau urine tersebut
dengan cara dikipas-kipas pada atas tabung reaksi sehingga bau amoniaknya dapat
tercium. Mengandung amoniak yang tinggi karena pada saat percobaan didapatkan
bau amoniak atau bau pesing yang kuat.
H.
Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah kelompok kami
lakukan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala penyakit pada kedua urine dengan kondisi ginjal yang baik. Urine
yang di gunakan oleh kelompok kami berasal dari dua orang kelompok kami
sendiri.
Untuk uji pertama kandungan glukosa menghasilkan kedua
sampel urine menghasiljawarna biru Ini menunjukan bahwa urine tersebut tidak mengandung
glukosa. Jika berubah warna menjadi hijau, merah, orange dan kuning maka urine
tersebut mengandung glokosa.
Uji kandungan albumin, pengujian ini menggunakan
larutan asam nitrat, hasil yang didapat dari urine yang digunakan tidak
terbentuk cincin putih pada permukaan urin. Ini menandakan bahwa urine yang
digunakan tidak mengandung albumin dan pemilik urine tersebut sehat.
Untuk uji
chlorida terdapat adanya endapan atau gumpalan putih yang artinya
menunjukkan hasil positif terhadap uji klorida atau mengandung klorida sehingga
urine yang digunakan oleh kelompok kami bagus.
Untuk uji Amoniak mengandung amoniak yang tinggi
karena pada saat percobaan didapatkan bau amoniak atau bau pesing yang kuat.
Amoniak bersifat racun, amoniak merupakan hasil deaminasi asam amino sehingga
harus segera diubah menjadi urea dan dikeluarkan dari tubuh melalui urin.
Daftar pustaka
Ganong. 2003. Fisiologi Kedokteran. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
Winarno, F.G. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta :
PT. Gramedia.
Sadikin, Mohammad, dkk. 2001. Biokimia
Eksperimen Laboratorium. Widya Medika, Jakarta.
Sirajuddin, Saifuddin. 2011. Penuntun
Pratikum Biokimia. UNHAS, Makassar.
Cambell,Neil A, Reece dan Michell. 2007. Biologi
jilid I edisi kelima. Jakarta: PT. Erlangga .
lampiran foto
lampiran foto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar